Monday, June 9, 2014 0 comments

Kesombongan Lidah

          Seorang sarjana tersesat dalam sebuah perjalanan, telah tiba di sebuah jalan yang sempit, lorong yang gelap lagi kotor. dengan air yang tergenang di setiap tempatnya, bagaikan lautan-lautan kecil bagi binatang merayap di bumi.



          Matanya menyapu ke setiap sudut yang basah dan berhiaskan tumbuhan lumut yang hijau kecoklat-coklatan. raut wajahnya tegang dan pucat karena rasa takut yang melebihi rasa herannya. sampai kemudian matanya terpaku pada orang tua yang lusuh, yang duduk langsung bersentuhan dengan kulit bumi, namun wajahnya yang renta melukiskan ketidakpeduliannya akan hal itu.

 
;